Minggu, 27 Februari 2011

KEPENDUDUKAN

Teori dan Pengertian Kependudukan

Pengertian Dasar Tentang Kependudukan

Apakah kependudukan itu? Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif

Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography – Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik.

Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.

Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial.

Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, kedokteran.

Tujuan dan Kegunaan Ilmu Kependudukan

Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan, cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi. Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel (perubah) yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai variabel (perubah) sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduak di masa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di dalam masyarakat.Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.

Sejarah Pertumbuhan Penduduk Dunia dan Indonesia

Nampaknya sukar untuk mengetahui secara tepat kapan munculnya makhluk yang disebut homo sapiens (manusia) di dunia ini. Para Ahli memperkirakan pada sekitar 35.000 tahun yang lalu. Waktunya mungkin tidak dipermasalahkan akan tetapi yang jelas angka pertambahan pendudukanya sangat lambat. Pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta. Jadi membutuhkan waktu 35.000 tahun untuk mencapai jumlah penduduk 250 juta orang.

Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat.

Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.

Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya.

Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya

Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat.

Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapai 8 milyar. Para ahli dan orang awam sama-sama tercengang melihat fakta perkembangan yang demikian cepat itu. Sehingga mereka sering mereka-reka atau membuat semacam spekulasi, salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk setiap orang didunia (Nuveen, 1966).
Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk

Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke – 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya.

Teori Malthus Tentang Penduduk

Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada pertumbuhan penduduk adalah Thomas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul “Essay On The Principle of Population” dan mempertahankan pendapatnya bahwa “natural law” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau malapetaka.

Teori Transisi Demografi

Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama “theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi. Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.

Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)

Di ambil dari blog : NESACI

Kamis, 17 Februari 2011

PELUKAH CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

SUARA AGRIBISNIS : Reposisi Koperasi Pertanian

“Pengalaman di banyak negara menunjukkan, koperasi telah terbukti memiliki kemampuan dan kinerja usaha yang baik. Hal tersebut antara lain dapat dilihat dari peran koperasi dalam perekonomian mereka,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancarai AGRINA.

Contohnya di negara mana?

Amerika Serikat misalnya, sekitar separuh dari penduduknya merupakan pelanggan tetap koperasi produksi dan konsumsi. Terlibat dalam sekitar 50.000 kegiatan usaha dari bisnis skala kecil hingga bisnis terbesar di AS. Barang kebutuhan pokok senilai ratusan miliar dollar diperjualbelikan dari toko-toko milik koperasi setiap tahunnya. Koperasi pertanian AS memasarkan 86% dari total susu yang dihasilkan, 40% biji-bijian, 41% kapas, 20% buah dan sayuran, serta 13% dari seluruh produksi peternakan di negara itu. Gambaran serupa juga terdapat di Jepang, Eropa, Kanada, dan Korea Selatan. Jadi di negara kapitalis sekalipun koperasi mendapat tempat.

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari contoh tersebut?

Koperasi yang berhasil adalah koperasi yang dibentuk dengan semangat perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat (community based). Hal ini diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip-prinsip koperasi yang menjadi ciri pembeda koperasi dengan badan usaha lain.

Secara ekonomis, alasan pengorganisasian kegiatan usaha dalam bentuk koperasi untuk: 1. meningkatkan kekuatan rebut-tawar (bargaining position) para anggotanya, 2. meningkatkan daya saing harga melalui pencapaian skala usaha yang lebih optimal, 3. menyediakan produk atau jasa, 4. meningkatkan peluang pasar, 5. memperbaiki mutu produk atau jasa, dan 6. meningkatkan pendapatan.

Bagaimana koperasi di Indonesia?

Sangat ironis. Secara konstitusi, Indonesia memberikan tempat yang sangat besar pada gerakan koperasi. Seharusnya koperasi memainkan peran yang lebih baik dibandingkan di negara-negara kapitalis yang kita singgung tadi. Tapi realitanya tidak.

Namun bila mundur ke masa orde lama, gerakan koperasi khususnya bidang pertanian, sangat kuat dan aktif. Masa itu pernah mencatat koperasi yang maju seperti koperasi karet, kopra, lada, pala, dan koperasi gula yang sudah go international. Hal itu disebabkan koperasi dipimpin oleh orang-orang berjiwa koperasi, campur tangan pemerintah sangat minim, dan fokus pada bidang yang memberi nilai tambah dan keuntungan besar bagi para anggotanya.

Pada masa orde baru, koperasi tadi tumbang satu per satu. Pemerintah mengharuskan hanya satu koperasi pertanian, yaitu koperasi unit desa (KUD) yang multipurpose. Untuk mendorong gerakan koperasi ini, maka dibentuklah Departemen Koperasi. Secara tidak disadari gerakan koperasi beralih pada gerakan birokrasi dan kepentingan politik yang sangat kuat. Koperasi menjadi bisnis yang memanfaatkan inisiatif dan fasilitas pemerintah. Secara lambat laun koperasi menjadi sangat tergantung pada pemerintah dan partai politik.

Sewaktu krisis melanda Indonesia, pemerintah mengalami kesulitan keuangan yang besar sehingga melakukan deregulasi dan derebirokratisasi gerakan koperasi. Namun koperasi terlambat menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman sehingga mengalami krisis identitas yang luar biasa. KUD yang dulu kelihatan begitu rapi dan maju tiba-tiba berantakan, kehilangan orientasi, dan kehilangan peluang bisnis yang sebelumnya selalu disediakan pemerintah. Dan selama masa reformasi, gerakan koperasi semakin ketinggalan dibandingkan organisasi ekonomi yang lain.

Bagaimana sebaiknya gerakan koperasi pada masa yang akan datang?

Koperasi haruslah menjadi gerakan ekonomi rakyat, bukan gerakan politik rakyat, kembali pada prinsip-prinsip koperasi, siap memulai dari dasar lagi, serta dipimpin oleh orang-orang yang percaya dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip koperasi. Selain itu, koperasi harus melepaskan dirinya dari pengaruh birokrasi dan politik yang terlalu kuat tanpa menafikkan sumbangan yang bisa mereka berikan.

Koperasi agribisnis harus menjadi koperasi komoditas terbatas yang diusahakan petani dan mencakup keseluruhan sistem agribisnis. Yang saya bayangkan nantinya ada koperasi agribisnis kopra, kelapa sawit, karet, lada, gula, beras, jagung, ikan, mangga, dan lainnya. Bisnis utama koperasi agribisnis melayani on-farm tapi kegiatannya melebar ke hulu, hilir, dan jasa yang menunjang on-farm. Dan secara lambat laun merebut kesempatan bisnis di hulu, hilir, dan jasa penunjang agribisnis, serta mampu bekerjasama dengan pihak-pihak yang sudah ada di jalur bisnis tersebut.

Sedangkan koperasi agribisnis pada level sekunder dan tersier perlu dikembangkan tapi harus punya disiplin tetap menjadi organisasi ekonomi dan jangan bertindak seolah-olah sebagai organisasi massa. Dan sudah perlu dipikirkan keberadaan Departemen Koperasi karena institusi itu merupakan simbol dari campur tangan pemerintah dan partai politik di dalam gerakan koperasi. Kelihatannya di Indonesia pada waktu lalu dan di negara-negara lain, koperasi justru berkembang tanpa keberadaan suatu departemen pemerintah yang khusus mengurusinya.

Untung Jaya

Selasa, 15 Februari 2011

PERLUKAH SEORANG MANAJER MENGETAHUI PEREKONOMIAN INDONESIA....??

Seorang Manajer perlu mengetahui Perekonomian Indonesia, agar dapat mengelola suatu perusahaan dan mampu mengatur para karyawan untuk mengetahui keadaan ekonomi yang dikelola dapat berjalan baik atau tidak dan harus mendapatkan informasi yang tepat dan pasti agar dapat berjalan dengan baik dan benar.

Seorang manajer juga harus mampu memberikan keputusan yang tepat, seperti mencari inflasi keuangan yang sedang terjadi, seperti contoh usaha menjual pulsa, untuk menentukan harga tiap pulsa yang akan di jual dengan berbeda-beda operator yang di gunakan, harus mengetahui harga pangsa pasar saat ini, apakah akan di jual lebih murah atau lebih mahal. Bisa juga seperti contoh usaha menjual emas murni. Kita harus mengetahui harga dolar saat ini. Agar dapat menjual emas murni sesuai dengan keadaan naik turunnya dolar.

RIDWAN

3EA12

11208050

Kamis, 10 Februari 2011

MIMPI YANG DULU INGIN DI CAPAI

Saya Ridwan Napitupulu, sejak kecil banyak sekali cita-cita yang ingin saya raih, dari mulai ingin menjadi Polisi, Dokter, Pilot, Insinyur, Direktur sukses, dan masih banyak lagi yang lainnya. Lambat laun ketika umur saya mulai bertambah saya mulai mencari jati diri saya. Ketika saya beranjak duduk di bangku SMP saya ingin sekali bercita-cita jadi Polisi yang mampu membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Namun cita-cita saya ingin menjadi Polisi pun hanya sebentar, karna saya berfikir itu kurang untuk diri saya, lalu saya ingin sekali bercita-cita ingin menjadi Dokter, yang dapat menolong orang dengan keahlian seorang Dokter yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang dapat di derita oleh manusia.

Setelah saya beranjak ke bangku SMA, saya sangat serius dan semangat sekali belajar untuk mencapai cita-cita saya sebagai seorang Dokter, dan ketika penjuruan untuk masuk IPA atau IPS saya sangat optimis masuk IPA dengan apa yang saya yakini, karna saya sudah serius dan semangat belajar, akan tetapi ketika akhir smester ingin beranjak ke penjurusan, guru Biologi saya memberikan tugas yang di kerjakan secara berkelompok, namun ketua dari kelompok saya sangat egois sekali, sehingga saya dan teman anggota saya yang lain kurang mengerti ketika persentasi di depan kelas. Guru saya pun mengetahui akan hal itu, dan saya beserta teman anggota yang lain mendapatkan nilai yang kurang untuk masuk ke jurusan IPA.

Kelas dua SMA saya pun masuk ke jurusan IPS, dengan nilai saya yang kurang di Biologi membuat saya tidak masuk ke IPA. Tetapi saya tetap beryukur dengan masuk IPS, saya tetap akan giat belajar tidak putus asa, saya pun terus mencari akan jadi apa saya kelak. Dan duduk di bangku kelas tiga SMA saya telah membuat suatu keputusan bahwa saya ingin menjadi seorang manajer di suatu perusahaan yang telah Go Publik. Oleh karna itu saya kuliah mengambil jurusan ekonomi manajemen. Dan sampai sekarang saya terus berusaha mencapai apa yang saya mimpi-mimpikan atau saya cita-citakan.

Sekian cerita dari saya, mohon doa dan dukungan dari yang membacanya, terimakasih Tuhan memberkati.

Cara Penulisan Laporan Ilmiah

Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
  2. Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.

Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal

  1. halaman judul
  2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
  3. Halamn kata pengantar atau prakata
  4. Daftar isi
  5. Daftar tabel (jika ada)
  6. Daftar gambar (jika ada)
  7. Daftar lampiran (jika ada)

Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan penelitian
  4. Ruang lingkup
  5. Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
  2. Kerangak teori
  3. Kerangka konsep
  4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN

  • Jenis penelitian
  • Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
  • Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
  • Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
  • Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
  • Lokasi dan waktu penelitian
  • Teknik pengumplan data.
  • Instrumen penelitian yang digunakan
  • Pengolahan dan Analisis data

Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :

BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI – RINGKASAN

Bagian Akhir

1. Daftar pustaka

2. Lampiran – lampiran;

Pengarang : Iin Aryani __D_Stranger__^_^__